Hasil keisengan gue kali ini adalah nemuin remaja bahkan yang "umurnya" bisa dibilang dewasa terperangkap dalam kekonsumtifan modern.
Apa ini cuma pikiran gue aja atau emang kaya gitu, gue juga ga ngerti. Tapi entah kenapa hanya itu yang terlintas di pikiran gue, saat melihat kenyataan.
Kenyataan bahwa masyarakat dari pemerintah, pengusaha, dllnya yang katanya peduli
lingkungan, malah bangun gedung sana sini. Apalagi Jakarta yang sebagai
ibu kota negara ini dikelilingin gedung-gedung tinggi, dari kiri kanan,
depan, belakang, tenggara, barat daya, barat laut, timur laut. Gimana ga jakarta banjir? yang jadi paru-paru ibu kotanya udah berkurang banyak.
Sejauh ini,mungkin ada yang peduli, tapi lebih banyak lagi yang ga peduli. Ya karna itu tadi, budaya konsumtifnya yang sangat tinggi. Taunya cuma make apa yang ada, konsumtif iya itu. Ga kepikir, dampak dari hal-hal yang dilakuin terhadap lingkungan.
Mungkin yang dipikiran para remaja itu cuma ngejalanin hidup mereka saat ini, ya pikiran jangka pendek bukan jangka panjang. Makanya jadi ga kreatif.
Emang pinter banget ini budaya mengubah pola pikir anak bangsa.
Ngebaca kalimat ini aja udah miris banget "Sejatinya, kita mesti merasa bangga, bahwa hutan tropis Tanah Air
merupakan salah satu yang tersisa di dunia. Namun di sisi lain, tanpa
pengelolaan secara arif, dikhawatirkan tutupannya akan terus berkurang.
Saat ini, Papua merupakan kantong hutan terbesar di Indonesia, sedangkan
Jawa—sebagai pulau terpadat di dunia—merupakan daerah dengan hutan
paling sedikit, jumlahnya hanya lima persen dibanding daratannya."
Siapa yang peduli?
Budaya konsumtif penyebab kemunduran kreatifitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar