Rabu, 19 November 2014

Sipuan Malu

http://cdn.klimg.com/vemale.com/headline/650x325/2013/01/10-rayuan-gombal-yang-bikin-tersipu-malu.jpg

Aku penasaran dengan hati ini, kadang ia berlari sesuka hati, kadang ia menangis, kadang ia tertawa lepas, dan kadang ia tersipu malu. Aku mencoba bertanya kepada hati “Mengapa ia begitu tersipu hari ini? Apakah gerangan?”

Kembali ia membuka lembaran kisahnya kepadaku.

Dengan malu-malu ia memperlihatkanku sebuah paras seorang lelaki, dengan perawakan tinggi, tidak terlalu putih, dan manis. Aku terkejut dibuatnya. Siapakah laki-laki itu? Kenapa dia membuat hati ini tersipu?

Ia bercerita kembali kepadaku, bahwa dahulu ia berniat mempersilakan hati lelaki itu bertamu di rumahnya. Hanya saja ia masih ragu. Ada beribu-ribu suara diluar sana menetangnya. Ia melihat ada separuh hati yang kelam di sudut hati lelaki itu. Sehingga ia hanya mengajak hati itu sampai di depan pintu, agar menghalangi hati yang lain datang. Sungguh kejamnya aku kala itu.

Kenapa hati itu bisa membuat hati ini tersipu? Lagi-lagi aku bertanya kepadanya.
Ternyata, sudah bertahun-tahun lamanya mereka berbincang di depan pintu. Senda gurau yang mereka lakukan, membawa kembali kehidupan kepada hati ini. Kata mesra yang mereka saling lontarkan, sungguh indah. Bahkan jarak 3814 km bukanlah halangan bagi mereka berdua untuk saling berkeluh kesah.

“Apa guna adanya teknologi canggih, kalau bukan untuk dimanfaatkan”. Begitulah kata hati ini.

Tahun pun berganti, jarak itu berubah semakin dekat, 798 km. bayangkan saja berapa sering mereka berkicau.

Tapi kala itu, hati baru sang pujangga datang, ya dua tahun yang lalu. Karna keraguan akan hati lelaki manis itu. Hati ini pun mengubah haluannya. Tidak, mereka tidak berhenti saling bergurau, bahkan saling merindukan, karna jarak yang begitu jauh memisahkan mereka  Tapi, tak ubahnya memutar haluan hati ini.

Bisa dikatakan hati ini mengkhianatinya, tapi hati ini begitu bingung dengan situasi mereka. Sangat terlihat jelas oleh hati ini, ada tembok penghalang yang begitu menjulang tinggi di hadapan mereka.

Seiring bergulirnya waktu, hati ini, semakin lelah dengan hati pujangga. Ia memutuskan untuk berhenti menggerakkan hati nya. Ia mencoba berdiam sendiri menghibur dirinya. Sendiri.

Hati lelaki manis itu kembali hadir, hati ini sudah semakin tenang akan dirinya. Ia hanya mengikuti langkah angin. Bergandengan dengannya, membuat hati ini damai. Entah apa yang terjadi semenjak hati ini berdiam diri. Ia melihat hati lelaki itu berkilau, seakan ada yang menerangi. Ah, rupanya hati lelaki manis itu menemukan sinarnya.

Hati ini tidak marah, atau menyesal. Ia bahagia. Bahagia melihat hati lelaki itu telah menemukan Kugy-nya.
Hati ini tersipu malu karna teringat betapa lucu dan lugunya rayuan yang hati lelaki itu lontarkan kepadanya. Dan betapa malunya ia kala itu saat berkata “I MISS YOU TOO”

Lagi, lagi cerita ini adalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama, tempat, waktu, dan peristiwa bukan merupakan sesuatu yang disengaja.
Selamat menikmati :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar