Aku
Siapa aku sebenarnya?
Bagaimana aku bisa melihat aku?
Apakah bayangan di kaca itu benar-benar aku?
Benarkah?
Apakah aku benar-benar telah melihat aku?
Aku tidak tau.
Kaca yang dibuat oleh tangan manusia yang bisa memantulkan
diri itu, hanya salinan rata, dingin dan
tidak hidup akan aku.
Aku bertanya tentang aku. Pikiranku mengobrak-abrikan setiap sudut
rongga otakku, mencari seperti apa aku sebenarnya.
Aku berasal dari sebuah zigot.
Aku adalah kesatuan dari gen orang tuaku.
Aku adalah sel dan zat kimia yang tubuh dan berkembang.
Aku adalah apa yang lingkunganku bentuk.
Aku adalah apa yang pengalaman ajarkan.
Aku adalah planet merkurius
Aku selalu tunduk pada the power of my mind.
Aku mempunyai the mind theater.
Aku mempunyai suasana hati yang tak menentu.
Aku hanya mengenal
aku sebatas itu. Paras dan perawakan diri yang kulihat di kaca yang aku anggap
sebagai proyeksi diriku, aku satukan dengan sifat yang aku rasakan. Apakah aku
sudah benar-benar mengenal aku?
Nilai apa yang seharusnya aku peroleh dengan sifat yang
melekat seperti itu? Tujuh? Ah itu terlalu tinggi untuk ukuran manusia seperti aku.
Begitu banyak orang
yang aku pinta untuk menilai aku. Mereka tidak memberikan hasil yang menurutku
benar-benar nyata. Apa sebegitu sulitkah aku dibaca? Apakah aku proyeksi
pikiran Chistopher Nolan? Tidak. Aku karya seni Tuhan yang setidaknya indah
walau tidak sempurna.
Aku hanya ingin menjadi tumpahan warna di setiap sketsa
hidup manusia. Aku ingin mereka hidup, seperti yang aku rasakan. Bukan seperti
pantulan kaca mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar