Hidup
dan Mati telah menjadi persahabatan sejak dahulu kala, sejak Nabi Adam A.S dan
Hawa diturunkan ke Bumi. Mereka bahkan selalu hidup berdampingan. Saat Hidup
mulai merasa terpuruk, Mati selalu menemani. Begitu pula saat Mati merasa
bosan, Hidup selalu menghiburnya. Mereka bak lauk dan garam.
Hidup
dan Mati adalah orang yang periang. Hanya saja Mati tidak terlalu suka sinar
matahari pagi, dia lebih menyukai pelukan matahari senja. Lain halnya dengan
Hidup, dia sangat menyukai pagi hari. Tetapi, dia sangat tidak menyukai
matahari senja. Oleh karena itu, Saat hari fajar menyingsing, Hidup selalu
bermain bermandikan sinar matahari pagi. Dia terkadang lupa akan Mati. Mati
pun, karena tidak begitu menyukai pagi hari, maka dia sangat jarang menemani
Hidup. Tapi saat dia sudah sangat bosan, dia akan mendatangi Hidup walaupun di
pagi hari. Dan Mati akan mengajak Hidup bermain ke rumahnya hingga malam kelam
tiba.
Mati
sangat suka mendatangi hidup di senja hari, walaupun enggan Hidup pasti akan
menemaninya. Hidup pun sangat suka bermalam di rumah Mati. Kadang kala Hidup
menunggu Mati mendatanginya di pagi hari, tetapi Mati enggan. Kadang juga Mati
mendatangi Hidup di kala fajar menari-nari. Tetapi hidup akan selalu mendatangi
Mati saat senja mulai menorehkan senyum di wajahnya.
Begitulah
hari-hari yang dijalani Hidup dan Mati. Mereka adalah sahabat yang selalu saling
melengkapi, selalu berbagi, dan selalu menanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar